TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan impor vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 51,8 juta dosis dari lima perusahaan luar negeri dengan Wargamendapat vaksin Covid-19 saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021. Biaya tersebut mencakup harga vaksin Covid-19 per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis. Maka biaya untuk dua kali suntikan BIAN2022 Tahap II akan digelar di seluruh wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali. Sebelumnya, BIAN Tahap I telah dimulai pada Mei 2022 dan dilaksanakan di Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Baca juga: BIAN Tahap II Sudah Dimulai, Menkes Dorong Orangtua Lakukan Imunisasi pada Anak. Bacajuga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Booster di Sangatta Kutai Timur, Rabu 3 Agustus 2022. Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Siap Dimulai, Pemkab Kutim Masih Menunggu Distribusi Vaksin. Baca juga: Disbunak Paser Akan Salurkan 4.148 Dosis Vaksin PMK ke Hewan Ternak di Paser Secara Bertahap Vaksinasibooster kedua ini, diungkapkan oleh Sudirman memang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang kemungkinan besar resiko terpapar Covid-19, meskipun diakui Pasien Covid-19 yang di rawat di Rumah Sakit jumlahnya terbilang kecil. "Tentu diprioritaskan untuk nakes yang berhadapan langsung dengan covid-19 seperti nakes-nakes di RS. Palingmurah, harga vaksin Covid-19 Pfizer di Afrika Selatan yaitu 10 dollar AS atau Rp 142.000 per dosis. Sementara harga vaksin Covid-19 Pfizer termahal di Uni Eropa 23,15 dollar AS atau sekitar Rp 328.000 per dosis. Di AS, harga vaksin Covid-19 Pfizer 19,5 dollar atau Rp 277.000 per dosis. . Mengutip dari situs NHS, kedua jenis imunisasi PCV, baik PCV13 maupun PPSV23, mendorong tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap bakteri pneumokokus. Antibodi adalah protein yang diproduksi tubuh untuk menetralisir atau menghancurkan organisme makhluk hidup dalam tubuh yang membawa racun. Antibodi melindungi seseorang dari infeksi bakteri. PCV13 melindungi seseorang dari 13 jenis bakteri pneumokokus dengan formula konjugasi, yaitu gabungan antara protein dan bakteri untuk meningkatkan perlindungan. Sementara itu, PPSV23 mencakup 23 jenis bakteri yang bekerja dengan formula polisakarida, yaitu yang mengandung bakteri tertentu untuk membantu tubuh membangun perlindungan pada kuman tersebut. Saat ini, lebih dari 90 jenis bakteri pneumokokus yang berbeda sudah ditemukan, tetapi mayoritas tidak menyebabkan masalah infeksi serius. Imunisasi PCV mampu mencegah penyakit pneumokokus sekitar 50—70%. Siapa yang perlu mendapatkan vaksin PCV? Center for Disease Control and Prevention CDC menjelaskan bahwa pemberian imunisasi PCV terbagi menjadi dua, untuk anak-anak dan orang dewasa. Pertama, pemberian jenis vaksin PCV13 pada anak usia kurang dari dua tahun. Sementara itu, jenis vaksin PPSV23 untuk anak usia 2—18 tahun dengan beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung, penyakit liver, penyakit paru, diabetes, atau gagal ginjal. Berikut ketentuan pemberian imunisasi PCV untuk anak. 1. Pemberian vaksin PCV pada bayi dan anak Bagaimana anjuran dalam pemberian imunisasi pada anak? Badan kesehatan dunia WHO merekomendasikan bayi mendapat imunisasi PCV sebanyak tiga kali suntikan wajib dan dua suntikan booster atau pengulangan. Jadwal pemberian imunisasi PCV, yaitu saat bayi berusia 6 minggu, dengan jarak 4—8 minggu. Jadi bila bayi menerima imunisasi pada usia 6 minggu, pemberian vaksin berikutnya ketika ia berusia 10 dan 14 minggu 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian imunisasi PCV sering bersamaan dengan vaksin rotavirus. Imunisasi booster dilakukan ketika anak berusia 12—15 bulan. Anda bisa memilih di antara usia tersebut. Bila anak terlambat mendapatkan vaksin PCV, ia tidak perlu mengulang dari awal, cukup lanjutkan sesuai usia si Kecil. Sebagai contoh, bayi usia 6 bulan belum mendapat vaksin PCV, maka lakukan pemberian imunisasi PCV 1 dan 2 pada usia 7—11 bulan dengan jeda satu bulan. Sementara jika bayi berusia 12 bulan belum menerima imunisasi PCV, lakukan pemberian vaksin PCV 1 dan 2 pada usia 12—23 bulan dengan jeda 2 bulan. 2. Pemberian imunisasi PCV pada bayi prematur WHO menjelaskan bahwa bayi prematur tetap harus mendapatkan vaksin PCV, tetapi perlu pemantauan dari usia kronologis atau ketika ia lahir. Untuk bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR yang beratnya kurang dari gram, imunisasi baru bisa didapatkan ketika si Kecil mencapai usia kronologis 6 – 8 minggu. Namun, vaksin sudah bisa langsung bayi dapatkan ketika beratnya sudah lebih dari gram atau 2 kilogram. Tanyakan kepada dokter atau petugas medis lainnya terkait ketentuan pemberian imunisasi untuk bayi prematur. Imunisasi memiliki banyak manfaat, tapi perlu Anda perhatikan kondisinya. Ada beberapa keadaan yang membuat anak perlu menunda pemberian imunisasi PCV, yaitu sebagai berikut. 1. Memiliki reaksi alergi sangat parah CDC tidak menyarankan pemberian vaksin PCV pada orang yang memiliki reaksi alergi sangat parah hingga mengancam nyawa terhadap bahan yang terkandung di dalam vaksin ini. Pada kasus yang sangat jarang, orang yang memiliki alergi pada kandungan vaksin PCV akan mendapatkan alternatif lain oleh dokter untuk jenis obat lain. Reaksi alergi tersebut, seperti kesulitan bernapas, detak jantung berjalan cepat, kelelahan sangat parah, dan napas berbunyi atau mengi pada anak. Sebelum menerima vaksin, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis lain tentang kondisi si Kecil. Ini penting agar dokter bisa menyesuaikan dengan kondisi bayi. 2. Mengalami sakit ringan tidak enak badan Bila anak Anda sedang mengalami sakit ringan, seperti demam, pilek, dan batuk, dokter atau petugas medis akan menyarankan untuk menunda pemberian vaksin PCV. Pemberian imunisasi ketika anak sedang sakit bisa membuat vaksin tidak bisa bekerja dengan maksimal. Anda bisa menjadwalkan imunisasi setelah anak dalam keadaan sehat. Berapa harga vaksin PCV? Tidak seperti imunisasi MMR, kini, Kementerian Kesehatan sudah memutuskan untuk memasukkan vaksin PCV ke dalam daftar imunisasi rutin wajib di Indonesia. Ini artinya, vaksin ini sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah dan masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis untuk memperoleh imunisasi PCV. Ini sama seperti jenis imunisasi rutin lainnya, yaitu imunisasi hepatitis B, DPT, polio, dan BCG. Bukan cuma PCV, secara bersamaan, Kementerian Kesehatan juga memasukkan vaksin HPV dan rotavirus ke dalam daftar imunisasi rutin wajib ini. Adakah efek samping dari pemberian vaksin PCV? Seperti obat pada umumnya, vaksin bisa menimbulkan efek samping. Biasanya, orang yang mendapatkan imunisasi ini hanya mengalami efek samping ringan dan tidak ada masalah serius. Beberapa efek samping dari imunisasi PCV yaitu sebagai berikut. Demam ringan 38 derajat Celsius. Kemerahan dan rasa sakit pada area suntikan. Kehilangan nafsu makan. Sakit kepala. Rewel. Efek samping tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga hari. Namun pada kasus yang sangat jarang, vaksin PCV bisa menyebabkan efek samping reaksi alergi parah, seperti berikut ini. Kulit ruam. Sakit tenggorokan. Detak jantung cepat. Kesulitan bernapas. Namun, reaksi alergi parah ini sangat jarang terjadi. CDC menjelaskan bahwa ini hanya terjadi 1 banding 1 juta pemberian imunisasi. Perlu diketahui Oleh karena itu, tidak perlu khawatir dengan efek samping dari pemberian vaksin karena tidak membahayakan. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi justru lebih rawan terkena penyakit menular karena tubuhnya tidak terlindungi secara maksimal. Kapan harus membawa anak ke dokter? Pada beberapa kasus yang sangat jarang, imunisasi PCV bisa menimbulkan efek pusing hingga pingsan. Untuk mengatasinya, minta si Kecil untuk berbaring sekitar 15 menit sampai tubuhnya terasa membaik. Anda harus segera menghubungi dokter ketika anak mengalami reaksi alergi parah, terutama bila mengalami kondisi berikut ini. Sesak napas. Ruam kulit sampai terasa terbakar. Detak jantung berdegup cepat. Tubuh dingin dan berkeringat. Hilang kesadaran. Ketika mengunjungi dokter untuk konsultasi, beri tahu dokter bahwa si Kecil baru mendapatkan vaksin PCV. Ini untuk memudahkan petugas medis dalam menangani anak sesuai kondisi yang dialami. Ilustrasi Vaksin MR Foto ShutterstockMoms, sudah lengkapkah imunisasi si kecil? Bila belum, yuk segera lengkapi imunisasi-nya sebelum terlambat. Hal ini bertujuan untuk mencegah dirinya dan orang lain dari berbagai penyakit berat, cacat dan kematian. Saat ini pemerintah telah menyediakan imunisasi wajib untuk anak yang terdiri Hepatitis B, polio, BCG, DOT-Hib, MR, DT dan Td. Itu artinya semua jenis vaksin tersebut tersedia dengan harga terjangkau hingga gratis, di fasilitas kesehatan pemerintah. Lain halnya, bila Anda mendapatkannya dari RS Swasta, yang memungkinkan Anda untuk membayar tanpa subsidi juga imunisasi tambahan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI dan WHO, selain dari imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah itu jenis imunisasi tambahan tersebut memang belum disubsidi pemerintah, sehingga Anda perlu merogoh kocek sendiri. Umumnya, semua jenis imunisasi tambahan ini baru tersedia di berbagai rumah sakit swasta dan rumah vaksin, vaksin dan imunisasi. Foto ShutterstockNah, berikut adalah daftar harga vaksin yang telah dirangkum yang tercantum pada artikel ini adalah harga rata-rata berdasarkan informasi yang kami peroleh dari beberapa rumah sakit dan rumah vaksin yang ada di Jabodetabek.*- Hepatitis B sekitar Rp 200 ribu- Polio oral OPV sekitar Rp 100 ribu, sedangkan polio injeksi IPV sekitar Rp 300 ribu- BCG sekitar Rp 250 ribu- Vaksin DPT Tunggal dijual dengan harga sekitar Rp 250 ribu. Sedangkan DPT kombo atau kombinasi berkisar mulai dari harga Rp 300-850 ribu bergantung jenis Influenza sekitar Rp 280 ribu- Rotavirus untuk vaksin rotavirus terdapat dua jenis. Pertama rotavirus monovalen, dan yang kedua adalah pentavalen. Untuk rotavaris monovalen dijual dengan harga sekitar Rp 425 ribu. Sedangkan Pentavalen dijual dengan harga Rp 400 Harga vaksin Pneumokokus berkisar mulai dari harga sekitar Rp 600-800 ribu, tergantung pada jenis vaksin yang MR dijual dengan harga sekitar Rp 450 ribu- MMR dijual dengan harga sekitar Rp 425 ribu- Harga vaksin cacar air sekitar Rp 627 ribu- Tifoid dijual dengan harga sekitar Rp 400 ribu- Harga vaksin Hepatitis A sekitar Rp 550 ribu- Vaksin HPV anak dijual dengan harga sekitar Rp 1,1 juta- Vaksin Japanese Encephalitis dijual sekitar Rp 550 ribu- Harga vaksin Dengue Vaccine dijual dengan harga sekitar satu Rp 1,4 jutaIlustrasi vaksin kanker serviks. Foto PixabaySekali lagi, harga di atas hanya sebagai gambaran umum dari informasi yang kami peroleh dari di beberapa rumah sakit dan rumah vaksin yang ada di Jakarta pada April 2019*.Harga vaksin bisa berbeda di setiap rumah sakit atau rumah vaksin, serta belum termasuk jasa dokter ataupun tenaga mungkin akan ada selisih harga sedikit lebih mahal maupun murah, tergantung pada merek vaksin, rumah sakit, ataupun fasilitas kesehatan yang Anda kunjungi. -kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya. Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI baru saja merilis jadwal imunisasi untuk anak usia 0-18 tahun, Bunda. Seperti kita tahu, pemberian imunisasi dengan vaksin bisa mulai dilakukan sejak bayi vaksin pada anak dapat disesuaikan dengan usianya. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui jenis vaksin yang harus diberikan sesuai pada jadwal imunisasi 2020, ada total 15 vaksin yang bisa diberikan pada si kecil. Dalam rekomendasi ini sudah tidak ada lagi pengelompokan vaksin wajib dan tidak wajib. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT "Sudah tidak ada lagi vaksin wajib dan non wajib. Jadi, semua yang ada di jadwal IDAI ini adalah vaksin yang sangat dianjurkan," kata owner Rumah Vaksinasi Bogor, Rahmaniah, dalam Live Instagram HaiBunda, Selasa 5/1/2021.Dari 15 vaksin, ada 6 vaksin yang mendapatkan subsidi pemerintah. Artinya, keenam vaksin ini bisa gratis didapatkan di fasilitas pemerintah, seperti puskesmas dan posyandu."Vaksin sebenarnya bisa didapatkan gratis di puskesmas atau posyandu. Ada enam vaksin yang disubsidi pemerintah, yakni Hepatitis B, Polio, BCG Tuberkulosis, DPT Difteri, Tetanus, Pertusis, Hib Influenza Tipe B, dan MR campak dan rubella," ujar wanita yang akrab disapa Dila keenam vaksin itu, Bunda diharuskan membayar vaksin lain untuk imunisasi anak. Sejauh ini, vaksin-vaksin berbayar hanya bisa didapatkan di rumah sakit atau klinik dokter satu vaksin berbayar yang penting diberikan untuk anak adalah PCV Pneumococcal Conjugate Vaccine. Vaksin ini ditujukan untuk mencegah anak terkena penyakit cukup penting, vaksin PCV termasuk mahal, Bunda. Di rumah sakit, harga vaksin PCV berkisar Rp400 ribu sampai Rp1,2 juta penting vaksin PCV diberikan untuk anak? Lalu benarkan vaksin PCV akan segera disubsidi pemerintah alias gratis?BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, juga risiko yang dialami anak karena tidak menerima imunisasi, dalam video berikut[GambasVideo Haibunda] O preço das vacinas contra a covid-19 pode variar bastante dependendo de cada empresa e o imunizante produzido pelos laboratórios Sanofi e GSK deve custar cerca de 10 euros, aproximadamente R$ 60. O valor é bem superior às estimativas da vacina do concorrente sueco-britânico AstraZeneca, que estimou o preço das suas doses em 2,5 euros R$ 15. Os laboratórios Sanofi e GSK devem vender 300 milhões de imunizantes para a Europa, 100 milhões aos Estados Unidos e 60 milhões à Grã-Bretanha. Presidente Jair Bolsonaro fala sobre concentração da produção da cadeia de insumos. Ministério da Saúde quintuplica distribuição de cloroquina no SUS. Segundo o monitoramento das redes sociais do FSB Inteligência, mais de 129 mil citações foram feitas hoje em relação à pandemia. O painel dinâmico completo das citações e tendências você confere aqui. Já o Instituto FSB Pesquisa elabora diariamente o gráfico abaixo para acompanhar a evolução das mortes por Covid-19 em todo o país.* - Bússola/Divulgação O boletim Bússola Covid-19 traz hoje um artigo sobre as mudanças provocadas a partir da entrada em vigor da Lei Geral de Proteção de Dados. Confira a íntegra do boletim aqui. As principais notícias do dia seguem a seguir. Economia Reforma Administrativa 1 - Congresso não deve formar comissão mista para analisar proposta Reforma Administrativa 2 - Defesa do Brasil é uma das que mais gasta com salários e pensões no mundo Inflação - Exportações à China têm impacto no preço dos alimentos básicos no Brasil Recuperação - Bolsonaro admite que retomada econômica não será rápida Retrato positivo - Banco Safra 42% dos balanços de empresas foram melhores que o esperado Poder e Política Restrição a pagamentos na nova fase do benefício pode gerar judicialização Lei assinada por Bolsonaro prevê vacinação compulsória STJ determina prisão preventiva do presidente do PSC, Pastor Everaldo Gilmar Mendes libera julgamento de Deltan Dallagnol no CNMP Juíza diz que exposição indevida de documento sigiloso’ pode prejudicar imagem’ de Flávio Bolsonaro Em viagem, Bolsonaro chama de 'ditadores nanicos' prefeitos e governadores Obra no Nordeste não é eleitoreira, é emancipatória, diz ministro Saúde e Ciência Sintomas persistentes de Covid-19 podem afetar 9 em cada 10 infectados Pesquisadores estudam memória imunológica contra o coronavírus Sustentável Mensagem - Bolsonaro A Amazônia é nossa e nós vamos desenvolvê-la’ Queimada - Perícia afirma que incêndio no Pantanal mato-grossense foi intencional Internacional Milhões de alunos da América Latina abandonaram estudos na pandemia México fica sem papel para certidões de óbito, após mortes pelo novo coronavírus Portugal tem maior número diário de casos de Covid-19 desde maio A disputa dos serviços de espionagem em busca de informações sobre a vacina Mais de mil médicos querem deixar serviço de saúde britânico após Covid-19 Estudo espanhol com 64 mil pessoas avalia os sintomas mais estranhos do novo coronavírus Corporativo Accor quer colocar sua marca em hotéis independentes no pós-crise Bank of America analisa impacto de vacina no mercado de ações Varejo e Consumo com lançou hoje novo portal global de e-commerce Semana do Brasil varejo aposta em descontos de até 75% Ikea amplia aquisições de shoppings nos Estados Unidos Bem-estar em casa Condicionamento - Sesc tem circuito de corrida estacionária para amantes da prática ao ar livre Sem excesso - Rotina intensa de exercícios pode prejudicar bem-estar mental *O gráfico acompanha a curva de óbitos em cada Unidade da Federação a partir do dia em que a média móvel de 7 dias somadas as mortes dos últimos 7 dias e divididas por 7 da respectiva região que chega pela primeira vez a 3 óbitos. O objetivo é comparar as curvas de óbitos com base no mesmo período de evolução da doença em cada UF. BATAM, - Calon penumpang meminta agar Pelni Cabang Batam tak mempersulit masyarakat dalam pembelian tiket pelayaran kapal. Kesulitan itu dirasakan masyarakat lantaran Pelni masih mewajibkan calon penumpang yang akan membeli tiket kapal dengan persyaratan telah divaksin covid-19 dosis Booster. “Aneh Pelni ini. Cuma di Pelni yang masih mengharuskan penumpang wajib vaksin. Di bandara saja, pelabuhan domestik bahkan internasional sudah tak ada lagi pakai vaksin. Memang dibuat susah masyarakat,” ujar Vera, warga Batam yang melakukan pembelian tiket Pelni, Minggu 11/6/2023. Menurut Vera, Pelni Cabang Batam sengaja mempersulit masyarakat yang ingin berlayar menggunakan kapal Pelni. “Kalau tak mempersulit, apalagi namanya? Jelas-jelas sudah ada surat edaran baru gugus tugas covid-19, syarat vaksin telah dihapuskan,” ucap Vera kesal. Ia melanjutkan, petugas loket tiket akan memproses layanan tiket bagi mereka yang telah mendapat vaksinasi Booster. Jika belum, harus melampirkan surat keterangan dari rumah sakit jika memiliki riwayat penyakit. Baca juga Syarat Naik Kapal Pelni dari Batam Masih Wajib Vaksin Covid 19 Sementara yang belum pernah mendapat vaksinasi, otomatis tak dapat membeli hal ini, Kepala Cabang PT Pelni Batam, Muhammad Iqbal membenarkan, syarat perjalanan untuk naik kapal Pelni masih tetap menunjukkan sertifikat vaksin covid-19. “Iya, masih tetap wajib vaksin sebagai syarat untuk dapat membeli tiket di loket,” ujar Iqbal, Sabtu 10/6/2023. Ia melanjutkan, sampai saat ini aturan penumpang yang akan berangkat dengan kapal pelni harus mendapat vaksinasi booster juga masih berlaku. Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat telah menerbitkan surat edaran baru tentang penghapusan kartu vaksin sebagai syarat perjalanan. Baca juga Ini Solusi jika Mengalami Kendala Sertifikat Vaksin Covid-19 dan Data Bermasalah Itu tertuang dalam surat edaran terbaru melalui SE 1 Tahun 2023 yang berlaku 9 Juni 2023. Bunyinya, Satgas Penanganan Covid mencabut dan membatalkan SE 19 Tahun 2021, SE 20 Tahun 2022, SE 24 Tahun 2022 dan SE 25 Tahun 2022 yang mengatur tentang kewajiban vaksin untuk perjalanan dalam negeri dan luar negeri. Dengan demikian secara resmi sudah tidak ada lagi kewajiban vaksin untuk melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google Berlaku untuk DewasaBrand SynflorixMetode pemberian Diberikan pada bagian dalam otot Intramuskular dibagian lengan atas dengan dosis Vaksinasi dapat dilakukan di lokasi Rumah Medivax ataupun di Lokasi Peserta Home Service.Harga yang tertera sudah termasuk biaya Konsultasi, Jasa Medis, Alat-Alat Medis, Alat Pelindung Diri APD dan biaya belum termasuk biaya transportasi untuk home service sesuai jarak antara lokasi Peserta dan Rumah Medivax yang berkisar antara - terhadap komponen-komponen vaksinriwayat gangguan pernafasan atau pembengkakan wajah atau reaksi anafilaksis setelah pemberian vaksin sebelumnya.Tidak diberikan bersamaan dengan vaksin bila sedang mengalami demam, kondisi akut atau kronis hidup dapat diberikan bersamaan dengan vaksin hidup/tidak hidup lainnya. Begitupun vaksin tidak hidup dapat diberikan bersamaan dengan vaksin hidup/tidak hidup lainnya. Namun untuk 2 vaksin hidup yang tidak diberikan pada waktu yang sama, pemberian vaksin kedua baru dapat dilakukan minimal 28 hari setelah vaksin pertama Vaksin Mencakup 10 jenis antigen virus pneumonia yang telah dimatikan dan terkonjugasi. Vaksin dapat mencegah terhadap 10 strain serotipe 1,4,5,6b,7f,9v,14,18c, 19f dan 23 F yang menyebabkan penyakit Pembatalan & Pengembalian Dana Pembatalan janji kunjungan dapat dilakukan melalui aplikasi sesuai dengan kebijakan jangka waktu dari Mitra dana dari Gopay dan Halodoc Wallet membutuhkan waktu maksimal 3 hari dana dari kartu kredit / debit membutuhkan waktu 3 hari kerja ditambah waktu proses dari pihak Bank selama maksimal 14 hari Anda memiliki kendala atau pertanyaan lebih lanjut, mohon hubungi Customer Service kami melalui menu bantuan pada aplikasi Halodoc.

harga vaksin pcv di rumah vaksin